HUKUM AMPERE
Persamaan yang analog untuk medan magnetik yang disebut hukum
ampere yang menghubungkan komponen tangeninsial B yang dijumlah pada seluruh kurva tertutup C dengan
arus IC yang melintasi kurva tersebut, dalam bentu
matematis, hukum ampere adalah :

Hukum ampere berlaku untuk sebarang kurva C
asalkan arusnya kontinu, yaitu arus itu tidak berawal atau berakhir di sebarang
titik.
Penggunaan sederhana hukum ampere dalah untuk mencari medan
magnetik dari kawat yang panjangnya tak terhingga, lurus yang menyalurkan
arus.medan magnet akan menyinggung lingkaran dan memiliki besar B yang sama
pada sebarang titik pada lingkaran, hukum ampere pada y demikian yaitu :

Arus lc merupakan arus l dalam kawatdengan demikian
dapat diperoleh persamaaan :
B(2
)

B
= 

pada medan magnetik yang digulung rapat, yang terdiri atas
simpal kawat yang digulung di sekeliling acua berbentuk dont, masing-masing
menyalurkan arus l, untuk menghitung B perlu evaluasi integral garis
di sekeliing lingkaran berjari-jari r yang berpusat
di pusat teroidnya, dengan sifat simetris, B menyinggung lingkaran dan besarnya
konstan di setiap titik pada lingkaran. Maka :



HUKUM COULOMB
“Gaya
yang dilakukan oleh suatu muatan titik pada muatan titik lainnya bekerja
sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut, besarnya gaya hukum
coulomb berbanding terbalik dengan hasil kali muatan. Gaya bersifat tolak
menolak jika kedua uatan mempunyai tanda yang sama dan tarik meenarik jika
tandanya berbeda.”
Hasil percobaan
coulomb yang pertama adalah
F 

F 

q = it
F

|
Dimana
F adalah gaya interaksi yang bekerja
pada dua buah muatan, r adalah jarak
antara dua buah muatan. Gaya di antara muatan-muatan bergantung pada besarnya
muataan-muatan tersebut. Secara spesifik, gaya sebanding dengan hasil perkalian
kedua muatan. Q1 dan q2 adalah ukuran relatifdari muatan,
yang hanya berlaku untuk benda-benda bermuatan yang ukurannya jauh lebh kecil
daripada jarak diantara muatan-muatan.
Hukum
coulomb juga dapat dinyatakan dalam bentuk yang sederhana Andaikan q1
dan q2 merupakan dua muatan yang terpisah sejauh r12 yang
merupakan besar vektor r12 yang mengarah dari q1 ke q2.
Gaya F12 yang dilakukan q1
pada q2 yaitu
|
HUKUM GAUSS
“Fluk
total yang melewati setiap bagian permukaan besarnya adalah 4πk kali muatan
total didalam permukaan.”
Hukum Gauss, yang
menghubungkan medan listrik pada permukaan tertutup dengan muatan total
dipermukaan tersebut dalam.kuantitas matematis yang menunjukkan jumlah garis
gaya medan yang melewati permukaan disebut Fluks listrik
.

Hukum
Gauss dapat
dipakai pada setiap permukaan hipotetik tertutup yang dinamakan permukaan
Gauss, memberikan sebuah hubungan diantara фE untuk permukaan
tersebut dan permukaan netto q yang dicakup oleh permukaan tersebut. hubungan
tersebut adalah:

ф = 

фnet =
n dA =
En
dA


En = 

Фnet =
En dA = En
dA


Фnet =
4
=
4



Фnet =

HUKUM OHM
“Arus
dalam suatu semen kawat sebanding dengan bda potensial yang melintasi segmen
kawat.”
Konstanta
kesebandingan pada Hukuk Ohm di tulis I/R
dimana R disebut Resistansi:
I
=
atau R =
atau V = 



untuk
rangkaian yang disusun secara seri


I = I1 = I2 = I3 = ...
Dan untuk rangkaian yang disusun secara paralel


(4.2)
Pada kawat yang
diberi medan listrik E, berarti pada pembawa muatan e bekerja gaya eE,
Misalkan jarak terjauh yang
ditempuh electron sebelum bertumbukan dengan atom tetangganya Lo dan andaikan
pula kecepatan rata-rata electron adalah vo, maka kecepatan rata-rata muatan
tersebut adalah:
(4.3)


![]() |
(4.4)
Hubungan ini dikenal sebagai
hukum Ohm dan tetapan
pembanding 
disebut
konduktivitas listrik. Suatu bahan dengan konduktivitas
yang besar akan mengalirkan arus yang besar
pula untuk suatu harga kuat medan listrik E.



(4.5)
HUKUM BIOT-SAVART
Medan
magnet dB yang dihasilka oleh elemen arus l dl dengan menggantikan qv dengan
elemen arus l dl, diperoleh :
dB = 

persamaan diatas
dikenal dengan hukum Biot- savart
dimana r adalah vektor
pergeseran dari elemen ke p,
adalah sudut diantara vektor ini dan dl, arah
dB adalah arah vektor dl x r.

Hukum biot-savart dapat
dituliskan dalam bentuk vektor yaitu :
dB = 

Satu elemen arus l dl
dari sebuah simpal arus yang merupakan
berjari-jari R dan vektor satuan r yang diarahkan dari elemen menuju
pusat simpal. Besar medan di pusat simpal akibat elemen diarahkan sepanjang
sumbu simpal, dan besarnya diberikan oleh
dB = 

dengan
merupakan sudut antara l dl dan r, yang
besarnya 90o untuk setiap elemen arus, sehingga sin
= 1. Medan magnetik akibat arus keseluruhan
diperoleh dengan mengintegralkan seluruh elemen arus dalam simpal. Karena R
sama untuk semua elemen. Maka diperoleh :


B
= 

Integral
dl untuk simpal yang memberikan panjang total 2
medan
magnetik akibat simpal keseluruhan adalah

B
= 

Medan
magnetik yang tegak lurus terhadap r dan juga tegak lurus terhadap l dl
besarnya dB adalah

Dimana
r2 = x2 + R2 dan dl dssan r 

GAYA LORENT
A. medan magnet dalam muatan bergerak
Percobaan-percobaan dengan berbagai macam
muatan yang bergerak dengan kecepatan
berbeda pada titik tersebut, yang memberikan hasil-hasil untuk gaya magnetik
sebagai berikut:
1. gaya
sebanding dengan muatan q, gaya pada muatan negatif memiliki arah yang berlawanan
dengan arah gaya pada muatan positif yang bergerak dengan kecepatan yang sama,
2. Gaya
tersebut sebanding dengan kecepatan v,
3. Gaya
tersebut tegak lurus terhadap arah medan magnetik maupun kecepatannya.
Hasil
percobaan ini dapat dirangkum sebagai berikut, jika suatu muatan q bergerak
dengan kecepatan v dalam medan magnetik B
gaya magnetik F pada muatan ialah:
B
= 

Jika sebuah muatan uji
positif qo dengan kecepan v melalui sebuah titik p dan jika sebuah
gaya f bekerja pada muatan yang bergerak, maka sebuah medan magnet B ada di titik p, dimana B adalah vektor yang memenuhi hubungan.
F
=q0v x B
V, qo dan F kuantitas-kuantitas yang diukur.
Besarnya gaya pembelok magnetik F
menurut kaidah perkalian vektor, didapatkan:
|
Dimana
adalah
sudut diantara v dan B.

B. medan magnet dalam muatan bergerak
Apabila
seutas kawat menyalurkan arus dalam medan magnetik. Terdapat gaya pada kawat
tersebut yang sama dengan penjumlahan gaya magnetik pada partikel bermuatan
yang geraknya menghasilkan arus. Misalkan sepotong kawat yang berpenampang A
dan panjang l yang menyalurkan arus,
jika kawat ini berada dalam medan magnetik B,
gaya magnetik pada setiap muatan adalah qvd x B, dengan vd
merupakan kecepatan drift pembawa muatan. Jumlah muatan dakam potongan kawat
ini merupakan jumlah n per satuan volume
Al.

Arus
i didalam sebuah kawat logam diangkut oleh elektron-elektron bebas (hantaran),
n adalah banyaknya elektron per satuan volume kawat. Besarnya gaya rata-rata
pada sebuah elektron karena
=900, seperti pada persamaan:

F’ = qovB sin
=
ev dB

Dimana
vd adalah laju ondoh (drift speed), dari persamaan diatas didapatkan
:
F’
= e
B =


Panjang
l dari kawat mengandung nAl elektron
bebas, dengan Al adalah volume kawat yang penampangnya adalah A, gaya total
pada elektron-elektron bebas didalam kawat adalah:
F = (n Al) F’
= nAl 

Karena
iB adalah arus i di dalam kawat, maka :
F = ilB
Persamaan
diatas hanya berlaku jika kawat tegak lurus pada B, dalam keadaan yang lebih umum dalam bentuk vektor sebagai :
F = il x B
Dimana
i adalah sebuah vektor yang panjangnya menyatakan panjang kawat dan yang
mengarah sepanjang kawat (lurus) di dalam arah arus.
Dengan
meninjau elemen diferensial sebuah penghantar yang panjangnya dl, maka gaya dF yang bekerja pada elemen diferensial
adalah
dF = i dl x B
F = BiL sin 

Dengan
B merupakan vektor medan magnetik di
potongan kecil, besar l dl disebut elemen arus, kita dapat memperoleh gaya
total pada kawat dengan menjumlahkan (mengintegralkan) seleruh elemen arus
dalam kawat tersebut. dengan menggunakan medan B yang sesuai di setiap elemen.
Aturan gaya lorentz :
Aturan
gaya lorentz dengan menggunakan kaedah tangan kanan adalah
·
Ibu jari
arah arus (l) dan kecepatan (v)

·
Telunjuk
arah induksi/ medan magnet (B)

·
Telapak
arah gaya lorentz (F)

HUKUM KIRCHHOFF
A. Hukum 1 Kirchoff
- Jumlah aljabar dari arus listrik pada suatu titik percabangan selalu sama dengan nol.
- Tentang arus (current law), yang menyatakan bahwa arus masuk pada satu titik percabangan akan sama dengan arus yang keluar melalui titik yang sama.
·
Secara matematis hukum Kirchoff I dapat dinyatakan :

Hukum 1 Kirchhoff, dikenal dengan hukum
percabangan, karena hukum ini memenuhi kekekalan muatan.
- Di dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar antara gaya gerak listrik (ggl) dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol”
- Menyatakan bahwa jumlah tegangan-tegangan didalam satu rangkaian tertutup sama dengan 0 (nol).
Secara matematis hukum Kirchoff I dapat dinyatakan :

Hukum Faraday
1. Jika sebuah penghantar
memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux) yang konstan, maka
pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi.
2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.
ketika kita menggerakkan magnet dengan kecepatan v maka diperlukan kerja atau energy. Bila jarak yang ditempuh dalam waktu dt dan jarak ds, maka :
2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.
ketika kita menggerakkan magnet dengan kecepatan v maka diperlukan kerja atau energy. Bila jarak yang ditempuh dalam waktu dt dan jarak ds, maka :
ds = V dt
dan W= F ds = i l B V dt
karena i dt = dq , sehingga dW = BlV dq
atau
,

dan kerja untuk memindahkan satu muatan
disebut
( ggl )

dalam waktu dt loop berkurang sebesar dA
= i . ds
dan fluks magnet berkurang sebesar 

karena itu kecepatan fluks berubah
sebesar 


Karena
, sehingga 


Rumus diatas dikenal
dengan hukum faraday “ besarnya ggl induksi
yang terinduksi pada suatu rangkaian sama dengan nilai negative laju perubahan
fluks magnet yang melalui rangkaian itu “

Keterangan
gambar . Suatu medan magnetik B tegak lurus terhadap bidang halaman buku ini
dan seragam dalam daerah melingkar yang berjari – jari R seperti gambar
disamping . diluar daerah melingkar tersebut , B = 0 . laju perubahan besar B
adalah dB/dt . maka berapa besar medan listrik induksi dalam bidang halaman
buku ini disuatu tempat berjarak r dari pusat daerah melingkar tadi .
Dari persamaan faraday 

Dari
gambar diatas kita telah memilki kurva melingkar yang berjari- jari r < R .
Berdasarkan kesemetrisan , E merupakan kemiringan kurva ini memiliki nilai yang
sama diseluruh titik pada kurva tersebut, maka

Karena
B tegak lurus terhadap bidang halaman buku ini , fluks yang melalui kurva
tersebut sama dengan 

Dan
laju perubahan fluks nya


Atau
r < R

Untuk
suatu lingkaran r > R ,
juga memberikan
.
Akan tetapi , karena B = 0 , fluks nya sekarang sama dengan
sehingga





Contoh
ini menunjukkan bahwa hukum Faraday menyiratkan bahwa medan magnetik yang
berubah akan menghasilkan medan listrik.
Hukum Lenz
:“Arus induksi elektromagnetik dan gaya akan
selalu berusaha untuk saling meniadakan (gaya aksi dan reaksi)”
Hukum lenz ggl induksi karena gerak :

Dimana
yang
tercakup oleh simpal didalam gambar diatas


Sehingga 

DAFTAR PUSTAKA
Bueche
, federick . 1989. Teori dan soal – soal fisika . Jakarta : Erlangga
Giancoli.
2001. Fisika jilid 2 . Jakarta : Erlangga
Halliday,
david . 1996. Fisika jilid 2. Jakarta : Erlangga
Silaban,
panter.2001.Elemen – elemen elektromagnetika teknik. Jakarta : Erlangga
Sutrino.
1978. Seri fisika dasar : listrik magnet dan termofisika. Jakarta : ITB
Tippler
. 2001 . Fisikab untuk sains dan teknik. Jakarta : Erlangga
Yusrizal
.2008. Fisika Dasar II . Banda Aceh .: Syiah Kuala Universitas Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar